Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Polda Jatim Gelar Operasi Aman Nusa
Pena Indonesia.co.id – Lawan CORONA. Tim Gugus Percepatan Pencegahan Covid-19 Polda Jatim kembali menggelar Operasi Aman Nusa berskala besar dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Firman didampingi juga oleh Dir Intel, Dir Sabhara dan Kabid Dokkes Polda Jatim bertujuan memberikan himbauan dan penindakan disertai pemeriksaan rapid test terhadap pengunjung di sejumlah tempat keramaian di Kota Surabaya, Sabtu (18/4) malam.
Dalam operasi yang digelar kali ini, petugas kembali mendapati satu orang pengunjung warung kopi Arina Coffee, Jalan Putro Agung Wetan, yang hasil rapid testnya dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.
Satu orang pengunjung yang hasil rapid testnya positif langsung di dibawa ke RS Bhayangkara dengan menggunakan ambulan Biddokkes, sedangkan untuk pengunjung lain hasil rapid testnya negatif langsung dihimbau untuk bubar setelah sebelumnya disemprot cairan disinfektan oleh petugas yang mengenakan baju APD.
Dalam keterangannya, Karo Ops Polda Jatim, Kombes Pol Firman mengatakan bahwa satu orang pengunjung yang dinyatakan positif tadi diketahui dari hasil rapid test selang waktu 15 menit pasca pengambilan sampel darah dari para pengunjung.
“Kita bawa ke rumah sakit untuk dikarantina selama 14 hari kedepan,” kata Firman
Selain di warkop Arina Coffee, Tim Gugus Percepatan Pencegahan Covid-19 dari Polda Jatim juga memberi himbauan dan rapid test kepada pengunjung Giras & Pujasera Al Mina di Jalan Kenjeran dan Warkop STK “Sedulur Tunggal Kopi”, Jalan Putro Agung Wetan Surabaya.
Kombes Pol Firman juga menambahkan bahwa dilaksanakannya Operasi Aman Nusa guna memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 khususnya di Kota Surabaya yang masuk zona merah atau tertinggi sebaran.
“Dari hasil evaluasi minggu minggu terakhir, data penyebaran Covid tertinggi di wilayah Jawa Timur. Maka kita terus menggelar operasi aman nusa diadakan rapid test ini. Karena masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan maklumat bapak Kapolri, menghindari kerumunan, kemudian tidak memperhatikan protokol kesehatan,” tandasnya.