Lantik Pengurus DPD Partai Demokrat Bali dan Papua Barat, AHY Dengan Tegas Tolak Penundaan Pemilu
DENPASAR – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melantik pengurus DPD Partai Demokrat Bali dan Provinsi Papua Barat. Pelantikan berlangsung di Hotel Grand Inna Sanur Bali, Jumat (25/2/2022)
Melalui virtual, AHY meminta pengurus yang baru dilantik langsung bekerja untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
AHY juga menegaskan, para kader atau pengurus yang lama harus mendukung penuh para pengurus yang baru dilantik.
Dia meminta kadernya mencegah konflik serta harus kompak untuk memangkan Pemilu 2024 mendatang.
“Saya minta para kader Demokrat, jangan berhenti dekat dengan rakyat. Teruslah membantu rakyat karena jargon kita di Partai Demokrat adalah peduli dengan rakyat,” tegas AHY.
Partai Demokrat menurut AHY, selama 20 tahun menyelami aspirasi masyarakat terutama warga miskin dan mampu memperjuangkan program pro rakyat.
Pada kesempatan itu, AHY kembali menyatakan komitmen Demokrat menolak penundaan Pemilu 2024. Dia menegaskan Demokrat taat pada konstitusi.
Partai Demokrat lanjut AHY, tidak mungkin rela ada kelompok tertentu merusak demokrasi dan tidak boleh menghianati demokrasi.
Dijelaskan pula, dalam beberapa survei, Partai Demokrat diperhitungkan. Kendati demikian, para kader diminta untuk tidak berpuas diri dengan hasil survei.
Kader dan seluruh pengurus harulas bekerja dan bekerja untuk rakyat.
Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Bali I Made Mudarta menyebut pengurus DPD saat ini banyak diisi wajah baru dari generasi milenial. Ada juga tokoh Bali yang memutuskan bergabung.
“Semangat membesarkan dan memenangkan Partai Demokrat di Bali, sehingga tujuannya dapat mengantarkan AHY jadi presiden,” ujar Mudarta.
Kepengurusan DPD Partai Demokrat Bali menurut Mudarta, dominan diisi kaum milenial dan perempuan.
Kehadiran kaum perempuan dalam kepengurusan bahkan melebihi persyaratan 30 persen yang ditentukan.
Kendati relatif muda, para milenial dan intelektual ini dipastikan sudah melalui seleksi uji kelayakan dan kepatutan.
“Ada spirit baru dalam kepengurusan ini, selain hadirnya kaum perempuan juga bergabungnya para intelektual seperti mantan Wakapolda Bali I Gede Alit Widana,” imbuhnya.
Kaum milenial dan perempuan yang memiliki background pendidikan tinggi penting dalam memajukan pembangunan. Termasuk, memperjuangkan hak-hak perempuan.
Dijelaskan pula oleh Mudarta, sosok karimatik AHY menjadi magnet bagi kaum milenial dan tokoh-tokoh di Bali untuk bergabung ke Demokrat.(red /kur)