Kiprah Pemasyarakatan di Perbatasan RI-Malaysia
NUNUKAN – Lapas Kelas IIB Nunukan menggelar bakti sosial (baksos) dengan melakukan perawatan monumen Tugu Perbatasan Garuda Perkasa di Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (10/4).
Bakti sosial membersihkan area tugu perbatasan ini dilaksanakan dalam rangka menyongsong Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-58 tahun 2022.
Selain para pejabat dan pegawai Lapas Nunukan, bakti sosial ini juga melibatkan petugas Lapas Tarakan, serta personel Satgas Marinir Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia, dan warga sekitar.
Kepala Lapas Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan, kerja bakti yang dilaksanakan dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan itu, merupakan bentuk solidaritas dari jajaran Lapas Nunukan dengan TNI dan Masyarakat.
Wayan menyebutkan, baksos ini bertujuan agar Tugu Garuda Perkasa yang menjadi ikon pulau Sebatik terlihat lebih indah.
Tugu Garuda Perkasa adalah monumen berbentuk burung garuda, yang sedang menggigit bendera merah putih dengan posisi berdiri gagah dengan mengepakkan sayapnya di atas bola dunia, lengkap dengan tulisan “NKRI Harga Mati”.
“Baksos ini merupakan bentuk kepedulian Lapas Nunukan terhadap Tugu Garuda Perkasa yang menjadi ikon kebanggaan warga Sebatik sehingga akan lebih menarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Sebatik,” ujar Wayan.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan (sekcam) Sebatik Utara, Supriyono mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kegiatan baksos yang digelar Lapas Nunukan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang luar biasa ini sebagai salah satu wujud kepedulian dari Lapas Nunukan. Semoga bukan hanya untuk hari ini, kegiatan ini dapat terus berlanjut di kesempatan yang lain, sehingga ikon warga Sebatik ini bisa terawat dengan baik,” kata Supriyono.
Sebagai informasi, pembangunan tugu “Garuda Perkasa” yang terletak di Desa Seberang ini didasari pada tiga konsep utama. Konsep tersebut yaitu Pulau Sebatik merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sering dikunjungi pejabat pusat dan provinsi.
Kemudian untuk mempertebal jiwa nasionalisme seluruh masyarakat Pulau Sebatik khususnya yang berada tepat di tapal batas Indonesia-Malaysia.
Selain itu, Pulau Sebatik juga berbatasan langsung dengan Tawau, Malaysia, dan wilayah ini merupakan garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pulau Sebatik terbagi menjadi dua zona teritorial. Sebelah utara seluas 187,23 km persegi, dimiliki oleh Malaysia, sedangkan bagian selatan seluas 246,61 km persegi dimiliki oleh Indonesia. (*)