10 Penyebab Dada Terasa Panas
Pena Indonesia.co.id – Lawan COVID 19. Pernahkah Anda mengalami dada terasa panas? Masalah ini seringkali terjadi secara tiba-tiba, dan sangat mengganggu keseharian penderitanya. Belum lagi, Anda akan terus memikirkan apa penyebab di balik masalah ini.
Dada terasa panas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan tertentu, mulai dari kondisi yang biasa saja hingga masalah kesehatan serius. Sebagian orang mungkin merasa bingung dan khawatir ketika mengalami masalah ini.
Penyebab dada terasa panas
Rasa panas atau sensasi terbakar di dada merupakan masalah yang dialami oleh banyak orang. Sebagian orang mungkin akan langsung mengasosiasikan kondisi ini dengan masalah jantung, namun kenyataannya tidak demikian. Beberapa penyebab dada terasa panas, di antaranya:
- Refluks Gastroesophageal (GERD)
Gejala utama GERD adalah heartburn atau dada terasa panas. Sensasi terbakar yang dirasakan penderitanya bisa saja ringan atau bahkan berat.
Kondisi ini terjadi ketika asam dari lambung bergerak naik menuju kerongkongan. Selain GERD Heartburn lebih sering terjadi pada wanita hamil, dan penderita hernia hiatal.
Mengonsumsi makanan dan minuman asam atau pedas, serta merokok, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah ini.
Selain dada terasa panas, heartburn juga disertai gejala lain, seperti bersendawa, sensasi terbakar di tenggorokan, rasa nyeri yang muncul tak lama setelah makan, dan rasa nyeri yang semakin memburuk ketika berbaring.
- Esofagitis
Esofagitis adalah iritasi atau peradangan pada kerongkongan. Refluks asam lambung (GERD) menjadi penyebab paling umum dari esofagitis. Selain itu, alergi makanan, infeksi, dan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Seiring waktu, esofagitis dapat melukai dan mempersempit lapisan kerongkongan Anda. Bukan hanya menyebabkan rasa panas di dada, kondisi ini juga bisa membuat Anda kesulitan dan nyeri saat menelan, serta merasa seperti ada makanan yang tersangkut di kerongkongan.
.Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka pada lambung yang menimbulkan sakit maag. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, atau penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berlebihan.
Dengan adanya luka, membuat rasa panas muncul di perut atau tengah dada. Selain itu, Anda juga mungkin merasakan perut terasa kembung, bersendawa, dan mual.
- Cedera otot atau tulang
Cedera otot dapat menyebabkan dada terasa panas, terutama saat menggunakan otot yang terluka untuk mengangkat beban berat. Selain itu, cedera tulang juga bisa menimbulkan sensasi terbakar dan nyeri di dada.
Dada terasa panas dan nyeri dapat menjadi tanda dari cedera otot atau tulang, jika rasa nyeri hanya muncul pada posisi tertentu, berubah saat dipijat atau ditekan, dan adanya pembengkakan di bagian dada.
- Serangan panik
Serangan panik terjadi ketika Anda merasa kewalahan dengan rasa cemas atau panik. Jantung menjadi berdetak sangat kencang dan menyebabkan rasa sakit atau panas di dada sehingga membuat tidak nyaman. Ketika kepanikan semakin memburuk, maka gejala yang dirasakan juga bisa semakin parah.
- Masalah menyusui
Menyusui dapat menimbulkan sensasi baru dan asing di dada ketika payudara membesar, serta berkontraksi untuk memberi ASI pada bayi.
Sebagian wanita mengalami sensasi terbakar dan rasa sakit yang tajam pada payudara selama masa menyusui. Selain itu, ibu menyusui yang mengalami mastitis juga dapat merasakan rasa terbakar di kulit dan jaringan payudaranya.
- Radang selaput dada (pleuritis)
Radang selaput dada terjadi ketika jaringan yang melapisi dinding dada dan sekitar paru-paru teriritasi dan meradang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan tertentu, dan gangguan autoimun.
Bukan hanya membuat dada terasa panas, rasa sakit yang ditimbulkan juga bisa sangat tajam. Bahkan Anda juga dapat mengalami batuk, sesak napas, demam, dan rasa sakit di bahu atau punggung.
- Angina
Angina adalah nyeri dada yang dipicu oleh kurangnya aliran darah ke jantung. Ini bukanlah penyakit, melainkan gejala penyakit jantung koroner atau kondisi lain yang membatasi aliran darah ke jantung.
Angina dapat menyebabkan nyeri dan sensasi terbakar di dada, kelelahan, sesak napas, mual, berkeringat, dan pusing.
- Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan kantong-kantong udara pada paru-paru dipenuhi cairan atau nanah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.
Bukan hanya dada terasa panas, pneumonia juga bisa menimbulkan rasa nyeri, batuk, demam, sesak napas, kelelahan, mual, dan muntah. Kondisi ini bisa sangat serius sehingga harus segera menemui dokter.
- Serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika terhentinya aliran darah menuju ke jantung. Nyeri dada akibat serangan jantung dapat terasa seperti ditekan, diremas, atau terbakar di bagian tengah atau kiri dada.
Rasa nyeri juga dapat menyebar ke lengan, punggung, leher, lengan, dan perut Anda. Selain itu, gejala lain yang mungkin terjadi, yaitu keringat dingin, sesak napas, mual, dan pusing. Ini merupakan kondisi darurat medis.
Cara mengatasi dada terasa panas
Mengatasi masalah dada terasa panas tergantung pada penyebabnya. Oleh sebab itu, melakukan pemeriksaan ke dokter merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk mengetahui penyebab dan mengobati masalah yang terjadi.
Dalam mendiagnosis masalah ini, dokter akan melakukan beberapa tes, seperti pemeriksaan riwayat medis, pemeriksaan fisik, x-ray dada, ct scan, dan lainnya. Sementara, beberapa perawatan di rumah dapat membantu meredakan nyeri dada dan sensasi terbakar ringan, di antaranya:
- Berbaring dan bernapas dalam-dalam
- Hindari hal-hal yang dapat meningkatkan asam lambung seperti makanan asam, pedas, minuman mengandung kafein, soda dan alkohol.
- Memijat lembut bagian yang sakit
- Minum segelas air
- Mengubah posisi
- Letakkan kompres hangat pada area yang nyeri.
Akan tetapi, jika keadaan tak kunjung membaik, semakin buruk, atau disertai gejala lain yang parah, sebaiknya segera cari bantuan medis. Dokter akan melakukan penanganan yang tepat untuk menangani keluhan Anda.(sehatQ)